tag:blogger.com,1999:blog-20944163389459619452024-03-13T05:08:07.806-07:00Belajar Ilmu Agamanurul umamhttp://www.blogger.com/profile/16413462197922621975noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-2094416338945961945.post-61951587328396404382011-10-27T12:16:00.000-07:002011-10-27T12:26:43.176-07:00Tips Terbaik Merawat Laptop / Nootebook Agar awet<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: normal; text-align: center;">
<b><u><span style="color: #4bacc6; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;"><a href="http://mubarokz.wordpress.com/2009/04/11/5-cara-merawat-laptop-dari-5orang-yg-berbeda/"><span style="color: #4bacc6;">Cara Merawat Laptop dan</span></a>
Nootebook Agar awet</span></u></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: normal; text-align: center;">
<b><u><span style="color: #4bacc6; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">By. Ar. Nurul Umam, S.Pd</span></u></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">Menggunakan lima ( 5 ) Langkah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">1). Cara merawat dan memperpanjang umur
pemakaian laptop</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">2). Cara Merawat Laptop</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">3). Tips merawat laptop</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">4). Tips Cara Merawat Laptop </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">5). Cara Mudah merawat Laptop/ Notebook</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"><img alt="asus-lamborghini-vx1-laptop" border="0" class="aligncenter size-thumbnail wp-image-146" height="95" src="file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" title="asus-lamborghini-vx1-laptop" width="102" /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Thimes new roman","serif"; font-size: 12pt;">1). Cara
merawat dan memperpanjang umur pemakaian laptop</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">01. Jauhkan
laptop dari medan magnet yang kuat, bahan cair dan sumber panas/dingin atau
perubahan suhu yang ekstrim.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">02. Hindari
sinar matahari langsung dan pastikan laptop selalu diletakkan pada permukaan
yang rata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">03. Menurut
survei, kerusakan laptop yang paling umum terjadi pada harddisk dan LCD
display/layar. Kerusakan harddisk diakibatkan benturan atau terjatuh. Kerusakan
LCD biasanya karena terpapar sinar matahari dan tekanan fisik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">04.
Rapikanlah kabel-kabel adaptor atau kabel lain yang sedang terhubung dengan
laptop, jangan sampai membuat orang lain tersandung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">05. Selain
kerusakan harddisk dan LCD, tumpahan cairan adalah penyebab kerusakan laptop
yang paling umum, atau pakai selembar film-transparan yang disebut ‘keyboard
protector’.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">06. Getaran
adalah musuh laptop yang lain. Jauhkan laptop dari alat pengeras suara,
misalnya loudspeaker, mesin/kendaraan berat, dan sumber getaran lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">07.
Hindarkan laptop dari sinar x-ray di airport.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">08. Jaga
kebersihan laptop, lap dengan kain bersih agar bebas debu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">09. Lindungi
modem laptop. Gunakan modem yang mempunyai fitur digital-line guard. Karena
fitur ini akan menjaga modem dari kerusakan jika secara tidak sengaja
mencolokkan kabel modem ke jack telpon digital PABX atau jalur ISDN. Dan
berhati-hatilah ketika akan mencolokkan kabel telepon ke laptop karena kawat
logam dalam konektor modem laptop sangat tipis dan mudah bengkok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">10. Dalam
iklim Asia, suhu yang lembab bisa jadi masalah besar untuk laptop yang
dirancang di Amerika Serikat. Untuk mengurangi kemungkinan masalah, pastikan
laptop tersimpan di tempat yang kering dan sejuk. Jika laptop tidak digunakan
untuk waktu yang lama, simpanlah laptop dalam wadah yang rapat dan masukkan
silica gel . Silica gel ini seperti halnya yang terdapat dalam botol obat,
kemasan barang2 elektronik (bungkusan kecil bertuliskan ‘Dessicant Silica
Gel’). Atau bisa dibeli di toko bahan kimia. Silica gel ini merupakan bahan
kimia yg bersifat Higroskopis (menyerap uap air / kelembaban).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">11. Listrik
padam dan gangguan tegangan dapat terjadi sewaktu-waktu, di rumah, di kamar
hotel atau di kantor. Jika memungkinkan, gunakanlah ’surge-protector’ jika
sedang menggunakan AC outlet. Dan jangan lupa membuat back-up data secara
rutin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">12.
Gunakanlah selalu tas laptop ketika sedang bepergian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">13. Jika
ingin membungkus laptop untuk dikirim atau untuk keperluan lain, gunakanlah
kotak pelindung yang kuat, dan bungkuslah dengan busa atau spons yang dapat
menyerap getaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">14. Jangan
sekali-sekali meletakkan benda berat di atas laptop.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">15. Jika
laptop bermasalah, jangan mencoba untuk membongkar sendiri. Sebaiknya serahkan
ke teknisi atau service-center terdekat. Karena mungkin saja kerusakan malah
akan menjadi semakin berat. Khusus untuk laptop yang masih dalam masa garansi –
membongkar laptop dapat merusak sticker garansi (warranty seal) yang masih
melekat pada laptop.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">16. Ketika
akan mengangkat laptop yang sedang terbuka, jangan mengangkatnya sambil
memegang pada bagian display/layar, angkatlah pada bagian bawah/keyboard.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">17. Jangan
memasukkan disket pada bagian sudutnya. Memasukkan disket setengah-setengah
dapat merusak disk-drive. Begitu juga ketika membuka atau menutup tray drive
CD-ROM/DVD-ROM untuk memasukkan atau mengeluarkan disk. Jangan menyentuh lensa
pada tray CD-ROM. Peganglah compact-disc pada bagian pinggir, bukan pada permukaan
disk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">18. Jangan
mencolokkan kabel modem laptop pada PBX (private branch exchange) atau saluran
telpon digital. Laptop hanya dapat menggunakan saluran PSTN (public-switched
telephone network). Penggunaan saluran telpon selain PSTN dapat merusak modem
laptop.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">19. Jauhkan
laptop dari anak kecil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">20. Rawatlah
baterai laptop, jangan sampai bocor karena dapat merusak slot baterai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Tips merawat Baterai Laptop</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemampuan
baterai notebook atau laptop akan selalu menurun seiring dengan waktu ,anda
menggunakan atau pun tidak pasti tetap menurun, biasanya battery atau baterai
notebook itu akan bertahan antara satu sampai dua tahunan,dan kita bisa juga
memperlambat penurunan kemampuan battery tersebut</span></div>
<ol start="1" style="background-color: #a64d79;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Habiskan Power yang tersisa pada notebook anda terlebih dahulu sampai
Critical battery alert dari windows/os anda,baru kemudian anda isi full
kembali battery notebook anda</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">hindari over charging pada notebook anda,karena tidak semua notebook
yang sudah terisi full mempunyai system auto cut “untuk
menghentikan/mengalihkan arus penggunaan langsung ke pemakaian
komputer(ketika komputer nyala/konsumsi komputer)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">jika anda sedang bekerja di kantor ataupun dirumah dalam jangka waktu
yang cukup lama,sebaiknya tidak usah menggunakan battery notebook,bila
menggunakan cara ini sebaiknya dalam 3 hari sekali anda harus
isi-keluarkan energi pada battery laptop anda,misalnya sudah 3 hari
battery laptop anda disimpan,lalu anda pakai battery tersebut untuk
menggunakan notebook anda tanpa charger,setelah critical battery dari
windows/os anda,lalu isilah kembali battery notebook atau laptop
anda,setelah penuh simpan kembali,penggunaan seperti ini akan memperkecil
kemungkinan battery notebook sering over charging dan mengurangi seringnya
battery dicharge dan dipakai kembali( 300-800 kali pemakaian,kemampuan
battery akan menurun)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">hati-hati ketika melepas battery,ikuti petunjuk untuk melepas battery
notebook anda,juga jangan sampai battery jatuh ,karena bisa menyebabkan
komponen didalam akan rusak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Jika battery Laptop akan disimpan dalam jangka waktu yang lama,
biasakan untuk full charge battery terlebih dahulu, untuk jenis battery
litium biasanya akan turun kapasitasnya sekitar 1% perhari</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24pt;">2). Cara Merawat Laptop</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Produk
notebook atau laptop dewasa ini semakin merajai pasar Indonesia. Para pengguna
laptop pun sekarang dibilang sudah marak, mulai dari pekerja kantoran hingga
lembaga-lembaga pendidikan. Sayangnya, masih banyak orang yang sering melakukan
kesalahan dalam merawat laptopnya, sehingga laptop sering cepat rusak. Untuk
itu, penulis membeberkan bagaimana cara jitu merawat laptop atau notebook
dengan baik dan benar. Sehingga berguna bagi Anda pemilik produk ini.<br />
Berikut tips-tips jitu tersebut:<br />
1. Hindari meletakkan notebook pada permukaan yang lunak atau lembut.<br />
Seperti sofa, tempat tidur dan karfet. Sebab, pemakaian seperti itu akan
menghambat aliran udara dibagian bawah notebook dan dapat menimbulkan overheating.<br />
2. Jika mendownload software gratis dari internet, jangan sembarangan.<br />
Terlebih lagi misalnya software yang seolah-olah sebagai suatu antivirus.
Gunakan software-software yang telah Anda dapatkan dari paket laptop yang Anda
beli. Namun, bila Anda tetap ingin menggunakan software hasil download, maka
pastikan sudah Anda scan software tersebut dengan antivirus yang Anda miliki.<br />
3. Hindari peletakkan laptop di lantai.<br />
Sebab, ini dapat beresiko laptop terinjak kaki orang, anak Anda, atau binatang
peliharaan. Laptop jika diletakkan di lantai, juga akan cepat kotor oleh debu.<br />
4. Tancapkan ke stabilizer listrik laptop Anda.<br />
Jika Anda sedang bekerja di laptop dengan menggunakan listrik (tanpa baterai),
maka sebaiknya gunakan stabilizer yang bisa mencegah terjadinya tegangan
listrik yang tidak stabil ke laptop Anda.<br />
5. Jangan letakkan benda apapun di antara keyboard dan layar laptop.<br />
Hal ini sangat berbahaya, karena risiko layar tergores menjadi besar. Tentunya
Anda tidak ingin mengganti layar laptop gara-gara tergores bukan?<br />
6. Ketika membawa laptop di dalam tas, Anda harus berhati-hati.<br />
Tas yang digunakan untuk membawa laptop pun jangan sembarang tas. Gunakan tas
yang memang digunakan untuk laptop sehingga benda-benda lainnya tidak akan
menggores bagian-bagian tertentu pada laptop.<br />
7. Jangan pernah minum atau makan atau meletakkan minuman yang mengandung
cairan di sekitar laptop.<br />
Ini sangatlah berbahaya, karena laptop sangat peka terhadap cairan yang
mengenai laptop, misalnya saja cairan yang masuk ke dalam keyboard.<br />
8. Jangan pernah berusaha untuk membongkar laptop Anda sendiri.<br />
Ini merupakan tindakan yang sangat tidak bijaksana. Laptop bukanlah seperti
radio atau tape recorder biasa. Banyak bagian-bagian yang sangat kecil yang
dari pabriknya saja sudah dirakit dengan menggunakan presisi robot. Jika Anda
ceroboh, maka laptop Anda bisa rusak parah. Bawalah selalu laptop yang rusak ke
dealer atau service center dari laptop Anda.<br />
9. Jangan meletakkan notebook di tempat yang menjadi sangat panas.<br />
Seperti terik matahari ataupun di dalam mobil yang diparkir cukup lama di
tempat terbuka pada siang hari.<br />
10. Hindari notebook Anda dari air jenis apa pun.<br />
Meskipun nanti juga akan mengering, cepat atau lambat sirkuit di dalam laptop
atau baterai secara perlahan akan berkarat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">3). Tips merawat laptop</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Walaupun dah
banyak yang mbahas gpp toh dibahas kembali tapi kali ini dengan versi
pengalaman pribadi . Laptop atau banyak yang bilang komputer jinjing
gampang-gampang susah merawatnya, nah ini ada beberapa tips agar laptop selalu
sehat baik hardware maupun softwarenya.</span></div>
<ol start="1" style="background-color: #a64d79;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang harus diperhatikan dalam
merawat laptop adalah bahwa laptop jangan sekali-kali kita samakan dengan
komputer desktop, walaupun dengan spesifikasi yang sama namun untuk laptop
kalau bisa jangan sampai dipake berjam-jam atau seharian penuh layaknya
kita menggunakan komputer desktop, karena dari sisi desain dan
peruntukkannya memang berbeda, kalau desktop memang didesain digunakan
berjam-jam kalau laptop didesain untuk pekerjaan yang mengharuskan kita
mobile atau tidak mengenal tempat untuk bekerja nah kalau ada komputer
desktop mending gunakan komputer desktop untuk pekerjaan kantor.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Agar laptop awet pastikan
laptop selalu pada kondisi yang aman dari panas, aliran udara yang bagus
dikarenakan laptop sangat rentan terhadap debu dan panas, banyak masalah
laptop yang terjadi dikarenakan masalah panas ini. Jangan gunakan laptop
di tempat tidur atau tempat yang memiliki permukaan yang lembut
dikarenakan permukaan yang lembut mengakibatkan ketika laptop diletakkan diatasnya
akan menutup aliran udara pada bawah laptop sehingga laptop akan menjadi
panas karena tidak ada aliran udara.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Agar batere awet untuk
pemakaian yang lama dan kecendrungan listrik stabil tidak mati hidup lebih
baik batere dilepaskan saja agar batere tidak diisi terus oleh listrik,
dan jangan paksakan batere dalam kondisi habis benar kalau sudah hampir
habis pastikan laptop dimatikan atau segera dicharge jangan sampai nunggu
mati sendiri karena keabisan batere. Kalau bisa ketika mencharge dalam
kondisi mati dan apabila sudah penuh segera dicabut, biasanya laptop
memiliki indikator lampu yang dapat kita gunakan sebagai tanda.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gunakan cover atau bungkus
laptop agar laptop tidak rusak karena terbentur apabila dibawa menggunakan
tas dan juga pastikan ketika membawa jangan sampai kegencet karena tas
yang penuh, ini dapat merusak LCD ini sudah terbukti pada saya LCD saya
ada garis2nya kemungkinan karena kegencet tadi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gunakan software-software yang
aman dari virus (gunakan linux ) agar kita tidak selalu dipusingkan dengan
install ulang dikarenakan selalu kena virus . Atau selalu gunakan anti
virus yang baik.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jaga baik-baik master program
bawaan dari laptop karena apabila hilang akan susah bagi anda untuk
mencari driver-driver laptop anda tersebut.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sebelum membeli selalu lihat
kebutuhan anda akan laptop dan sesuaikan spesifikasi laptop dengan
kebutuhan dan budget anda sehingga anda akan puas memakainya.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><!– @page
{ size: 215.9mm 279.4mm; margin: 20mm } P { margin-bottom: 2.12mm } –></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2094416338945961945" name="2343129487049731202"></a><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">4). Tips
Cara Merawat Laptop </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Laptop
adalah barang elektronik yang sangat sensitif bila tidak di jaga secara baik
dan tidak melakukan perawatan dengan benar maka Laptop anda akan sering masuk
ke tempat service Laptop.Komponen Laptop juga sangat Mahal di bandingkan dengan
Komponen PC. Untuk itu sebaiknya anda melakukan Tips Cara merawat Laptop di
bawah ini. :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;"><br />
01. Jangan sembarangan mendownload software gratis dari internet.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Terlebih
lagi misalnya software yang seolah-olah sebagai suatu antivirus. Gunakan
software-software yang telah Anda dapatkan dari paket laptop yang Anda beli.
Risiko virus bisa merusak ke dalam laptop Anda jika Anda sembarangan
menggunakan software dari internet. Jika Anda tetap ingin menggunakan software
hasil download, maka pastikan sudah Anda scan software tersebut dengan
antivirus yang Anda miliki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">02. Jangan
memberikan Penutup apapapun termasuk sarung Laptop pada saat Laptop anda dalam
keadaan menyala karena berdasarkan pengalaman Laptop teman saya Processor
Laptopnya akan mati karena sirkulasi udara yang tidak ada di bawah permukaan
Laptop</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">03. Menurut
survei, kerusakan laptop yang paling umum terjadi pada harddisk dan LCD
display/layar. Kerusakan harddisk diakibatkan benturan atau terjatuh. Kerusakan
LCD biasanya karena terpapar sinar matahari dan tekanan fisik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">04.
Rapikanlah kabel-kabel adaptor atau kabel lain yang sedang terhubung dengan
laptop, jangan sampai membuat orang lain tersandung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">05. Selain
kerusakan harddisk dan LCD, tumpahan cairan adalah penyebab kerusakan laptop
yang paling umum, atau pakai selembar film-transparan yang disebut ‘keyboard
protector’.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">06. Hindari
Getaran dan Jauhkan laptop dari alat pengeras suara, misalnya loudspeaker,
mesin/kendaraan berat, dan sumber getaran lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">07.
Hindarkan laptop dari sinar x-ray di airport.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">08. Jaga
kebersihan laptop, lap dengan kain bersih atau kapas agar bebas debu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">09. Lindungi
modem laptop. Gunakan modem yang mempunyai fitur digital-line guard. Karena
fitur ini akan menjaga modem dari kerusakan jika secara tidak sengaja
mencolokkan kabel modem ke jack telpon digital PABX atau jalur ISDN. Dan
berhati-hatilah ketika akan mencolokkan kabel telepon ke laptop karena kawat
logam dalam konektor modem laptop sangat tipis dan mudah bengkok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">10. Dalam
iklim Asia, suhu yang lembab bisa jadi masalah besar untuk laptop yang
dirancang di Amerika Serikat. Untuk mengurangi kemungkinan masalah, pastikan
laptop tersimpan di tempat yang kering dan sejuk. Jika laptop tidak digunakan
untuk waktu yang lama, simpanlah laptop dalam wadah yang rapat dan masukkan
silica gel . Silica gel ini seperti halnya yang terdapat dalam botol obat,
kemasan barang2 elektronik (bungkusan kecil bertuliskan ‘Dessicant Silica
Gel’). Atau bisa dibeli di toko bahan kimia. Silica gel ini merupakan bahan
kimia yg bersifat Higroskopis (menyerap uap air / kelembaban).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">11. Listrik
padam dan gangguan tegangan dapat terjadi sewaktu-waktu, di rumah, di kamar
hotel atau di kantor. Jika memungkinkan, gunakanlah ’surge-protector’ jika
sedang menggunakan AC outlet. Dan jangan lupa membuat back-up data secara rutin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">12.
Gunakanlah selalu tas laptop ketika sedang bepergian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">13. Jika
ingin membungkus laptop untuk dikirim atau untuk keperluan lain, gunakanlah
kotak pelindung yang kuat, dan bungkuslah dengan busa atau spons yang dapat
menyerap getaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">14. Jangan
sekali-sekali meletakkan benda berat di atas laptop.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">15. Jika
laptop bermasalah, jangan mencoba untuk membongkar sendiri. Sebaiknya serahkan
ke teknisi atau service-center terdekat. Karena mungkin saja kerusakan malah
akan menjadi semakin berat. Khusus untuk laptop yang masih dalam masa garansi –
membongkar laptop dapat merusak sticker garansi (warranty seal) yang masih
melekat pada laptop.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">16. Ketika
akan mengangkat laptop yang sedang terbuka, jangan mengangkatnya sambil
memegang pada bagian display/layar, angkatlah pada bagian bawah/keyboard</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">17. Jangan
memasukkan disket pada bagian sudutnya. Memasukkan disket setengah-setengah
dapat merusak disk-drive. Begitu juga ketika membuka atau menutup tray drive
CD-ROM/DVD-ROM untuk memasukkan atau mengeluarkan disk. Jangan menyentuh lensa
pada tray CD-ROM. Peganglah compact-disc pada bagian pinggir, bukan pada
permukaan disk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">18. Jangan
mencolokkan kabel modem laptop pada PBX (private branch exchange) atau saluran
telpon digital. Laptop hanya dapat menggunakan saluran PSTN (public-switched
telephone network). Penggunaan saluran telpon selain PSTN dapat merusak modem
laptop.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">19. Rawatlah
baterai laptop, jangan sampai bocor karena dapat merusak slot baterai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">20. Jangan
pindah-pindahkan laptop pada saat masih hidup. Laptop yang sedang hidup berarti
harddisknya juga sedang bekerja sehingga apabila digerakkan dapat menyebabkan
head harddisk menggores cylinder sehingga akan berakibat fatal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">21. Jauhkan
laptop dari medan magnet yang kuat, bahan cair dan sumber panas/dingin atau perubahan
suhu yang ekstrim.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">22. Hindari
sinar matahari langsung dan pastikan laptop selalu diletakkan pada permukaan
yang rata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nb: Kartu
Garansi anda Jangan Sampai Hilang dan apabila terjadi kerusakan Fatal terhadap
Laptop anda Bawa ke tempat Toko pada saat anda Membeli Laptop dulu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24pt;">5). Cara Mudah merawat Laptop/
Notebook</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">lakukan
maintenance setidaknya 6<br />
bulan sekali dengan menghubungkan authorized service centre</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #a64d79; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">terdekat.
Dalam proses maintenance biasanya tekhnisi akan melakukan<br />
pengecekan setiap komponen. Karena mobilitasnya tinggi terkadang ada<br />
komponen yang kendor dan perlu dikencangkan. Kembalisebelum<br />
akhiranya menjadi patah. Membersihkan debu yang menumpuk terutama<br />
dibawah keyboard juga menjadi perhatian utama tumpukan debu ini<br />
menyebabkan sirkuit yang ada didalamnya menjadi tidak sensitive dan<br />
seolah-oalhlaptop mengalami kerusakan, Seringkali dengan dibersihkan<br />
saja laptop akan normal Kembali.<br />
untuk menghemat pemakaian battery,<br />
jangna membuka terlalu banyak program (tutup kembali bila sudah<br />
tidak digunakan ) dan kurangi pemakaian external devices seperti USB<br />
flash disk, PC card, memory card dan sejenisnya ( atau cabut kembali<br />
bila sudah selesai untuk memperpanjang usia, seyogyanya battery baru<br />
di-charge jika sudah benar-benarhabis (runout) dan segera matikan<br />
bila battery sudah penuh.<br />
Hindari hal yang bias membuat<br />
laptop jadi panas atau basah misalnya meninggalkan laptop didalam<br />
mobil dibawah terik sinar matahari atau meletakkan minuman didekat<br />
laptop. Ssisa-sisa air/makanan yang tertumpah akan melekat didalam<br />
sirkuit dan menimbulkan karat yang bisamengurangi kinerja laptop<br />
secara keseluruhan<br />
yang paling utama bacalah buku<br />
manual dengan teliti karena seluruh sifat , kinerja, dan cara<br />
perawatan tercantum dengan jelas dibuku manual. Jika diskusi dengan<br />
benar kinerja dan daya tahan laptop akan maximal</span></div>nurul umamhttp://www.blogger.com/profile/16413462197922621975noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2094416338945961945.post-49149688517768046612011-10-27T08:19:00.000-07:002011-10-27T08:28:44.115-07:00CERITA TENTANG MBAH SOLEH ( SUROBOYO )<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal">
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal">
<img alt="" src="file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/moz-screenshot.png" /></div>
<div class="MsoNormal">
1 Votes 9 makam mbah soleh ( suroboyo )</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: magenta; color: blue;">CERITA TENTANG MBAH SOLEH ( SUROBOYO ) </span></div>
<div class="MsoNormal">
<img alt="Quantcast" border="0" height="1" src="file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" width="1" /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: white; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15.5pt; line-height: 115%;"><br />
<span class="apple-style-span"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% black;">Dikawasan Wisata
Religi Sunan Ampel di Surabaya Jawa timur, sebuah keajaiban yang tak ada
duanya, ada seorang manusia yang di kubur hingga sembilan kali. Di samping
Masjid Agung Sunan Ampel ada 9 kuburan yang berjajar. Itu bukan kuburan 9
orang, tapi hanya makam 1 orang yaitu murid Sunan Ampel yang bernama Mbah
Sholeh.</span></span><br />
<br />
<span class="apple-style-span"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% black;">Mbah Sholeh adalah
tukang sapu Masjid Ampel di masa hidupnya Sunan Ampel. Apabila menyapu lantai
masjid sangatlah bersih sekali. Ketika Mbah Sholeh wafat beliau dikubur di
depan Masjid. Ternyata tidak ada santri yang sanggup mengerjakan pekerjaan Mbah
Sholeh yaitu menyapu lantai masjid hingga bersih sekali.</span></span><br />
<br />
<span class="apple-style-span"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% black;">Kemudian terucaplah
kata-kata dari bibir Sunan Ampel, “Bila Mbah Sholeh masih hidup tentulah masjid
ini menjadi bersih”.</span></span><br />
<br />
<span class="apple-style-span"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% black;">Mendadak Mbah
Sholeh ada di Pengimaman sedang menyapu lantai. Seluruh lantaipun menjadi
bersih lagi. Orang-orang keheranan mengetahui Mbah Sholeh hidup lagi.</span></span><br />
<br />
<span class="apple-style-span"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% black;">Beberapa bulan
kemudian Mbah Sholeh wafat lagi. Masjid kotor lagi, lalu terucaplah kata-kata
Sunan Ampel seperti dulu, Mbah Sholehpun hidup lagi. Hal ini berulang-ulang
sampai kuburannya ada 8.</span></span><br />
<br />
<span class="apple-style-span"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% black;">Pada saat hidupnya
yang kesembilan kali, Sunan Ampel meninggal dunia. Beberapa bulan kemudian Mbah
Sholeh juga wafat lagi. Sehingga kuburan Mbah Sholeh ada sembilan</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Masjid Ampel di Surabaya menyimpan banyak cerita unik.
Salah satunya tentang Mbah Sholeh, yang tak lain adalah murid Sunan Ampel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dikisahkan
juru kunci Masjid Ampel, H Baidowi Muri,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">selain
santri yang setia dari sekian banyak murid Sunan Ampel, Mbah Sholeh juga
dikenal rajin membersihkan masjid. Bahkan bisa dikatakan, dia adalah tukang
sapunya masjid.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Beliau
memang diceritakan sangat rajin. Kalau jaman sekarang jabatan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<img alt="" src="file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/moz-screenshot-2.png" /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Makam Mbah Sholeh
di Masjid Sunan Ampel, Surabaya .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">itu adalah
bagian perlengkapan di masjid ini (Masjid Ampel),” kata<br />
Ustad H. Baidowi yang juga petugas Bilal Masjid Ampel saat berbincang
VIVAnews.com di Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Sabtu 6 Agustus 2011.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bahwa banyak
kabar yang menyebut Mbah Sholeh sembilan kali meninggal dunia, Baidowi tidak
menampiknya. Dia mencoba mengisahkan kabar tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dikesehariannya
yang rajin mengaji dan menimba ilmu, Mbah Sholeh dikenal sebagai sosok yang
rajin. Terutama soal kebersihan masjid. Bahkan, kebiasaannya menjaga kebersihan
masjid mendapat pujian banyak orang. Tidak terkecuali gurunya sendiri, Sunan
Ampel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hingga suatu
hari, datang ajal, Mbah Sholeh meninggal dunia. Jasadnya kemudian dimakamkan di
area masjid. Sejak kepergiannya itu, masjid tidak menemukan pengganti Mbah
Sholeh untuk bersih-bersih masjid.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Disatu
waktu, keunikan terjadi. Saat masjid dalam keadaan kotor, Sunan Ampel pun
tiba-tiba teringat dengan muridnya itu. “Dikisahkan, dalam kondisi seperti itu,
atau saat Sunan Ampel melihat masjid kotor meski hanya bergumam dalam hati,
kemudian muncullah sosok serupa Mbah Sholeh,” kata Baidowi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sosok serupa
itu, bukanlah Mbah Sholeh yang hidup lagi. Tapi entah darimana sosok itu
muncul. Dan entah mengapa, tiba-tiba sosok serupa itu melakukan kebiasaan
seperti yang Mbah Sholeh lakukan. Menyapu dan membersihkan masjid.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kegiatan itu pun terus menerus terjadi. Hingga Sunan
Ampel meninggal dunia. “Ya begitulah, muncul sosok serupa Mbah Sholeh.
Keberadaan dan aktifitasnya sama seperti Mbah Sholeh,” kata lelaki 57 tahun
itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Memang ada
versi lain, terutama soal meninggalnya Mbah Sholeh,” katanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Versi lain
menyebutkan, Mbah Sholeh yang telah meninggal dan dikubur, selalu kembali
muncul saat yang tepat. Yakni saat masjid dalam keadaan kotor atau saat Sunan
Ampel berharap ada sosok Mbah Sholeh. Kebiasaan membersihkan masjid selalu
dilakukan oleh sosok serupa Mbah Sholeh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Namun,
seiring waktu, sosok Mbah Sholeh itu pun meninggal. Dan anehnya, kejadian sosok
dengan kebiasaan sama itu terus berulang. Terus terulang hingga sembilan kali
meninggal. Hingga Sunan Ampel meninggal dunia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bahkan,
fisik ke-sembilan makam Mbah Sholeh bisa dilihat berada di samping masjid Agung
Sunan Ampel. Ada sembilan makam berjajar yang posisinya berada di timur
makam Mbah Sonhaji. Tapi dijelaskan Baidowi, itu bukan makam sembilan orang.
Melainkan, hanya makam seseorang, yakni Mbah Sholeh. “Itulah kisah Mbah
Sholeh,” imbuhnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setiap
Ramadhan datang, banyak peziarah datang. Selain berziarah ke makam Sunan Ampel,
peziarah juga selalu menunjungi makam Mbah Sholeh dan murid lainnya yang
bernama Mbah Bolong.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Keberadaan
Sunan Ampel memang menelurkan banyak kiai, baik yang dikenal atau tidak
termasuk Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji atau Mbah Bolong. Saat Ramadhan banyak
peziarah yang datang bertawassul. Bagi kita yang penting tidak syirik,”</span></div>nurul umamhttp://www.blogger.com/profile/16413462197922621975noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2094416338945961945.post-55240667923263139292011-10-27T07:19:00.000-07:002011-10-27T07:30:28.941-07:00Cerita Orang Kudus Tentang Syech Jangkung- ( Saridin )<span><span style="background-color: white;"></span></span><m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; color: lime; text-align: center;">
<u><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18pt; line-height: 115%;">Cerita Orang Kudus</span></b></u></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; color: blue; text-align: center;">
<u><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18pt; line-height: 115%;">Tentang Syech Jangkung- ( Saridin
)</span></b></u></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; text-align: center;">
<b style="color: red;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18pt; line-height: 115%;">By : ar. Nurul umam, S.Pd </span></b><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
SIAPA sebenarnya Saridin itu? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, warga Pati dan sekitarnya mungkin bisa membaca buku Babad Tanah Jawa
yang hidup sekitar awal abad ke-16. Sebab, menurut cerita tutur tinular yang
hingga sekarang masih diyakini kebenarannya oleh masyarakat setempat, dia
disebut-sebut putra salah seorang Wali Sanga, yaitu Sunan Muria dari istri
bernama Dewi Samaran.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Siapa wanita itu dan mengapa seorang bayi laki-laki bernama
Saridin harus dilarung ke kali? Konon cerita tutur tinular itulah yang akhirnya
menjadi pakem dan diangkat dalam cerita terpopuler grup ketoprak di Pati, Sri
Kencono. Cerita babad itu menyebutkan, bayi tersebut memang bukan darah daging
Sang Sunan dengan istrinya, Dewi Samaran.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Terlepas sejauh mana kebenaran cerita itu, dalam waktu
perjalanan cukup panjang muncul tokoh Branjung di Desa Miyono yang
menyelamatkan dan merawat bayi Saridin hingga beranjak dewasa dan mengakuinya
sebagai saudaranya. Cerita pun merebak. Ketika masa mudanya, Saridin memang
suka hidup mblayang (berpetualang) sampai bertemu dengan Syeh Malaya yang dia
akui sebagai guru sejati.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Syeh Malaya itu tak lain adalah Sunan Kalijaga. Kembali ke
Miyono, Saridin disebutkan telah menikah dengan seorang wanita yang hingga
sekarang masyarakat lebih mengenal sebutan ”Mbokne (ibunya) Momok” dan dari
hasil perkawinan tersebut lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Momok.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sampai pada suatu ketika antara Saridin dan Branjung harus
bagi waris atas satu-satunya pohon durian yang tumbuh dan sedang berbuah lebat.
Bagi waris tersebut menghasilkan kesepakatan, Saridin berhak mendapatkan buah
durian yang jatuh pada malam hari, dan Branjung dapat buah durian yang jatuh
pada siang hari.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Kiasan</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Semua itu jika dicermati hanyalah sebuah kiasan karena
cerita tutur tinular itu pun melebar pada satu muara tentang ketidakjujuran
Branjung terhadap ibunya Momok. Sebab, pada suatu malam Saridin memergoki sosok
bayangan seekor macan sedang makan durian yang jatuh.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan sigap, sosok bayangan itu berhasil dilumpuhkan
menggunakan tombak. Akan tetapi, setelah tubuh binatang buas itu tergolek dalam
keadaan tak bernyawa, berubah wujud menjadi sosok tubuh seseorang yang tak lain
adalah Branjung.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk menghindari cerita tutur tinular agar tidak vulgar,
yang disebut pohon durian satu batang atau duren sauwit yang menjadi nama salah
satu desa di Kecamatan Kayen, Durensawit, sebenarnya adalah ibunya Momok,
tetapi oleh Branjung justru dijahili.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Terbunuhnya Branjung membuat Saridin berurusan dengan
penguasa Kadipaten Pati. Adipati Pati waktu itu adalah Wasis Joyo Kusumo yang
harus memberlakukan penegakan hukum dengan keputusan menghukum Saridin karena
dinyatakan terbukti bersalah telah membunuh Branjung.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Meskipun dalam pembelaan Saridin berulang kali menegaskan,
yang dibunuh bukan seorang manusia tetapi seekor macan, fakta yang terungkap
membuktikan bahwa yang meninggal adalah Branjung akibat ditombak Saridin.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, dia harus menjalani
hukuman yang telah diputuskan oleh penguasa Pati.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pulang</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebagai murid Sunan Kalijaga yang tentu mempunyai kelebihan
dan didorong rasa tak bersalah, kepada penguasa Pati dia menyatakan telah punya
istri dan anak. Karena itu, dia ingin pulang untuk menengok mereka.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ulahnya Menjengkelkan Sunan Kalijaga</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
ONTRAN - ontran Saridin di perguruan Kudus tidak hanya
menjengkelkan para santri yang merasa diri senior, tetapi juga merepotkan Sunan
Kudus. Sebagai murid baru dalam bidang agama, orang Miyono itu lebih pintar
ketimbang para santri lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Belum lagi soal kemampuan dalam ilmu kasepuhan. Hal itu
membuat dia harus menghadapi persoalan tersendiri di perguruan tersebut. Dan
itulah dia tunjukkan ketika beradu argumentasi dengan sang guru soal air dan
ikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk menguji kewaskitaan Saridin, Sunan Kudus bertanya,
“Apakah setiap air pasti ada ikannya?” Saridin dengan ringan menjawab, “Ada,
Kanjeng Sunan.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mendengar jawaban itu, sang guru memerintah seorang murid
memetik buah kelapa dari pohon di halaman. Buah kelapa itu dipecah. Ternyata
kebenaran jawaban Saridin terbukti. Dalam buah kelapa itu memang ada sejumlah
ikan. Karena itulah Sunan Kudus atau Djafar Sodiq sebagai guru tersenyum
simpul.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Akan tetapi murid lain menganggap Saridin lancang dan pamer
kepintaran. Karena itu lain hari, ketika bertugas mengisi bak mandi dan tempat
wudu, para santri mengerjai dia. Para santri mempergunakan semua ember untuk
mengambil air.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saridin tidak enak hati. Karena ketika para santri yang
mendapat giliran mengisi bak air, termasuk dia, sibuk bertugas, dia menganggur
karena tak kebagian ember. Dia meminjam ember kepada seorang santri.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Namun apa jawab santri itu? ”Kalau mau bekerja, itu kan ada
keranjang.” Dasar Saridin. Keranjang itu dia ambil untuk mengangkut air. Dalam
waktu sekejap bak mandi dan tempat wudu itu penuh air. Santri lain pun hanya
bengong.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam WC</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Cerita soal kejadian itu dalam sekejap sudah diterima Sunan
Kudus. Demi menjaga kewibawaan dan keberlangsungan belajar para santri, sang
guru menganggap dia salah. Dia pun sepantasnya dihukum.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sunan Kudus pun meminta Saridin meninggalkan perguruan
Kudus dan tak boleh lagi menginjakkan kaki di bumi Kudus. Vonis itu membuat
Saridin kembali berulah. Dia unjuk kebolehan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tak tanggung-tanggung, dia masuk ke lubang WC dan berdiam
diri di atas tumpukan ninja. Pagi-pagi ketika ada seorang wanita di lingkungan
perguruan buang hajat, Saridin berulah. Dia memainkan bunga kantil, yang dia
bawa masuk ke lubang WC, ke bagian paling pribadi wanita itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Karena terkejut, perempuan itu menjerit. Jeritan itu hingga
menggegerkan perguruan. Setelah sumber permasalahan dicari, ternyata itu ulah
Saridin. Begitu keluar dari lubang WC, dia dikeroyok para santri yang tak
menyukainya. Dia berupaya menyelamatkan diri. Namun para santri menguber ke mana
pun dia bersembunyi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lagi-lagi dia menjadi buronan. Selagi berkeluh kesah,
menyesali diri, dia bertemu kembali dengan sang guru sejati, Syekh Malaya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sang guru menyatakan Saridin terlalu jumawa dan pamer
kelebihan. Untuk menebus kesalahan dan membersihkan diri dari sifat itu, dia
harus bertapa mengambang atau mengapung) di Laut Jawa.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Padahal, dia tak bisa berenang. Syekh Malaya pun berlaku
bijak. Dua buah kelapa dia ikat sebagai alat bantu untuk menopang tubuh Saridin
agar tak tenggelam.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam cerita tutur-tinular disebutkan, setelah berhari-hari
bertapa di laut dan hanyut terbawa ombak akhirnya dia terdampar di Palembang.
Cerita tidak berhenti di situ. Karena, dalam petualangan berikutnya, Saridin
disebut-sebut sampai ke Timur Tengah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lulang Kebo Landoh Tak Tembus Senjata</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
ATAS jasanya menumpas agul-agul siluman Alas Roban, Saridin
mendapat hadiah dari penguasa Mataram, Sultan Agung, untuk mempersunting kakak
perempuannya, Retno Jinoli.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Akan tetapi, wanita itu menyandang derita sebagai bahu
lawean. Maksudnya, lelaki yang menjadikannya sebagai istri setelah berhubungan
badan pasti meninggal.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dia harus berhadapan dengan siluman ular Alas Roban yang
merasuk ke dalam diri Retno Jinoli. Wanita trah Keraton Mataram itu resmi
menjadi istri sah Saridin dan diboyong ke Miyono berkumpul dengan ibunya,
Momok.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saridin membuka perguruan di Miyono yang dalam waktu
relatif singkat tersebar luas sampai di Kudus dan sekitarnya. Kendati demikian,
Saridin bersama anak lelakinya, Momok, beserta murid-muridnya, tetap bercocok
tanam.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebagai tenaga bantu untuk membajak sawah, Momok minta
dibelikan seekor kerbau milik seorang warga Dukuh Landoh. Meski kerbau itu
boleh dibilang tidak lagi muda umurnya, tenaganya sangat diperlukan sehingga
hampir tak pernah berhenti dipekerjakan di sawah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mungkin karena terlalu diforsir tenaganya, suatu hari
kerbau itu jatuh tersungkur dan orang-orang yang melihatnya menganggap hewan
piaraan itu sudah mati. Namun saat dirawat Saridin, kerbau itu bugar kembali
seperti sedia kala.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Membagi</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam peristiwa tersebut, masalah bangkit dan tegarnya
kembali kerbau Landoh yang sudah mati itu konon karena Saridin telah memberikan
sebagian umurnya kepada binatang tersebut. Dengan demikian, bila suatu saat
Saridin yang bergelar Syeh Jangkung meninggal, kerbau itu juga mati.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hingga usia Saridin uzur, kerbau itu masih tetap kuat untuk
membajak di sawah. Ketika Syeh Jangkung dipanggil menghadap Yang Kuasa, kerbau
tersebut harus disembelih. Yang aneh, meski sudah dapat dirobohkan dan pisau
tajam digunakan menggorok lehernya, ternyata tidak mempan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bahkan, kerbau itu bisa kembali berdiri. Kejadian aneh itu
membuat Momok memberikan senjata peninggalan Branjung. Dengan senjata itu,
leher kerbau itu bisa dipotong, kemudian dagingnya diberikan kepada para
pelayat.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kebiasan membagi-bagi daging kerbau kepada para pelayat
untuk daerah Pati selatan, termasuk Kayen, dan sekitarnya hingga 1970 memang
masih terjadi. Lama-kelamaan kebiasaan keluarga orang yang meninggal dengan
menyembelih kerbau hilang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kembali ke kerbau Landoh yang telah disembelih saat Syeh
Jangkung meninggal. Lulang (kulit) binatang itu dibagi-bagikan pula kepada
warga. Entah siapa yang mulai meyakini, kulit kerbau itu tidak dimasak tapi
disimpan sebagai piandel.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Barangsiapa memiliki lulang kerbau Landoh, konon orang
tersebut tidak mempan dibacok senjata tajam. Jika kulit kerbau itu masih
lengkap dengan bulunya. Keyakinan itu barangkali timbul bermula ketika kerbau
Landoh disembelih, ternyata tidak bisa putus lehernya.</div>nurul umamhttp://www.blogger.com/profile/16413462197922621975noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2094416338945961945.post-77092981403328527682011-10-27T06:47:00.000-07:002011-10-27T06:47:52.213-07:00ANEKA ILMU-ILMU JAWA ( KEJAWEN )<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<div align="center" class="MsoPlainText" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<b><span dir="LTR" style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">ANEKA ILMU-ILMU JAWA ( KEJAWEN )</span></b></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: "Courier New";">BY :
AR. NURUL UMAM,S.Pd</span></div>
<div class="MsoPlainText" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI RAJAH KALACAKRA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Rajah Kalachakra merupakan senjata ghoib yang bisa
untuk membinasakan musuh yang sakti. Rajah inipun juga bisa untuk pagaran
tubuh, pagaran rumah dan lain-lainnya. Biasanya rajah ini berupa sinar berputar
dan terletak didada pemiliknya. Bagi yang sudah bisa melihat alam ghoib, akan
bisa melihat ujud rajah ini.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI BRAJAMUSTI -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Dizaman dulu aji Brajamusti adalah aji kebanggan para pendekar. Kerana aji
Brajamusti ini merupakan perisai badan yang ampuh sekali. Orang yang mempunyai
aji brajamusti mempunyai kekuatan badan dan kekuatan ghaib yang tidak ada
tandinggannya. Maka orang yang memiliki tidak bisa menggunakan aji brajamusti
kalau tidak dalam keadaan terpaksa. Sebab kalau digunakan sembarangan bisa
membahayakan lawan. Kegunaan aji brajamusti selain untuk mengisi kekuatan badan
dan tangan, aji barajamusti juga sebagai aji kekebalan terhadap berbagai macam
senjata tajam. Senjata yang ampuh bagaimanapun kalau terkena aji brajamusti
pasti akan tawar, tak bertuah.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI BANDUNG BONDOWOSO -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Seperti halnya aji Brajamusti, aji Bandung Bondowoso
juga mempunyai khasiat yang luar biasa hebatnya. bagi orang yang mengamalkan
aji Bandung Bodowoso akan mempunyai kekuatan badan yang mentakjubkan. Barang
yang mustahil bisa diangkat dengan kekuatan manusia, maka dengan aji Bandung
Bodowoso barang itu dapat diangkat dengan mudah. Bahkan lebih dari itu dengan
aji ini orang bisa menagkis tanpa cidera semua senjata tajam. Senjata tajam
akan terpental dengan sendirinya bila mengenai badannya.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI INTI LEBUR SAKHETI -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Inti lebur saketi merupakan ajian
pamungkas handalan beberapa perguruan. Ajian ini bila diamalkan terus menerus
dayanya sangat hebat, bisa digunakan untuk membakar hangus golongan jin yang
sakti. Tetapi bisa juga untuk pengobatan, khususnya orang yang kena santet,
teluh, tenung, sihir dan lainlainnya lagi. Aji ini kerana dayanya yang dahsyat
tidak bisa digunakan sembarangan.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI KOMARA GENI -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Komara Geni sejenis Gembala Geni yang juga merupakan aji pamungkas.
Komara Geni bisa juga digunakan untuk membakar bangsa jin. kegunaan aji Komara
Geni selain untuk pukulan kontak membakar jin, juga untuk pagaran badan,
pagaran rumah dan pengobatan berbagai penyakit. Yang penting adalah niat si
empunya aji ini.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI BADA’ TUBI -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Sebenarnya aji Bada’ Tubi ini merupakan aji kekebalan yang tak kalah
dengan aji Tameng Waja atau Blabak Pengantolan. Bahkan aji ini mempunyai
kelebihan untuk bertempur. Ilmu kontak Bada’ Tubi bisa membikin lawan kaku
seperi patung (terkunci).<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI JALA SUTRA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Jala Sutra bila diamalkan dengan baik dapat untuk melumpuhkan lawan
dan kesaktiannya. Biasanya musuh yang kena aji Jala Sutra akan menjadi lemah
tak berdaya, semua kesaktian seolaholah punah.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI KANCING KONCI - </span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Amalan Kancing Konci ini khusus digunakan untuk
mengunci lawan. lawan yang terkunci gerakannya akan terhenti seketika dan seolah-olah
tubuhnya kaku, sukar digerakkan. amalan Kancing Kunci ini sangat penting
dimilki oleh orang-orang perguruan tenaga dalam, kerana bisa menunjang
keampuhan jurus-jurus kuncian.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI GELAP SAYUTA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Orang dulu sering membangga-banggakan aji Gelap Sayuta,
kerana orang yang mengamalkan ajian ini suaranya bisa menggetarkan orang yang
mendengarkan. Untuk pukulan tenaga dalam yang dilamuri ajian ini bisa mematikan
lawan.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI QULHU GENI -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Qulhu Geni merupakan ajian khusus untuk mengalahkan bangsa jin setan,
Menurut orang dulu bila dibaca 1 kali, maka syetan putus tangan kirinya, bila
dibaca 2 kali putus tangan kanannya, bila dibaca 3 kali putus kedua kakinya dan
bila dibaca 4 kali akan lebur seluruh badannya.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI QULHU DERGA BALIK - </span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kekuatan Qulhu Derga Balik hampir serupa
dengan Qulhu Geni dan Komara Geni. amalan ini bisa digunakan untuk kontak,
pagaran tubuh dan mengobati orang kena tenung, santet,. Bla diserang akan
kembali pada sipenyerang. Sudah barang tentu agar amalan ini bisa lebih mujarab
harus sering di wirid.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI MACAN PUTIH -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Macan Putih merupakan aji kewibawaan yang sangat tinggi. Bila aji ini
diwatek (di rapal), suaranya bisa membuat lawan gemetar dan nyali lawan menjadi
kecil.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI LEMBU SEKILAN -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Lembu Sekilan ini sangat terkenal sejak dahulu,
hingga sekarang. Aji ini memang sangat baik untuk keselamatan dalam
pertempuran. Bila diamalkan dengan baik semua serangan lawan baik menggunakan
tangan kosong maupun senjata tajam bahkan senjata api tak akan mengenianya.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI TAMENG WAJA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Tameng Waja adalah aji khusus kekebalan. daya keampuhannya memang
hampir dengan aji Lembu Sekilan. barang siapa mengamalkan aji tameng waja ini
dengan baik Insya Allah dalam suatu pertempuran tidak akan cedera oleh senjata
lawan.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI TEGUH ALOT PAYUNG ALLOH -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Teguh Alot Payung Allah ini adalah
merupakan aji keselamatan dan kekebalan yang sangat ampuh. Dulu aji ini sangat
dirahasiakan, setelah ditimbang-timbang demi perkembangan ilmu didunia ini maka
bisa disebar luaskan.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI PANCASONA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Pancasona sangat terkenal sejak zaman dahulu. Dalam pewayangan aji ini
dimiliki oleh Prabu Dasamuka. Siapa memiliki Aji Pancasona sukar untuk matinya.
Kerana bila tertembak misalnya dan kena hingga mati, maka setelah jatuh ke
tanah ia akan hidup lagi dan bekas lukalukanya akan lenyap. Aji Pancasona
memang hampir sama dengan aji Rawarontek. Orang yang memiliki aji ini matinya
hanya bisa bila kepala dan tubuhnya dipisahkan dan ditaruh di tempat yang
sangat jauh, bila mungkin dipendam di dalam sumur yang dalam.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI BENGKELENG -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Bengkeleng di zaman dahulu sangat dirahasiakan. Kerana itu sangat
jarang yang memilikinya. Keunggulan aji Bengkeleng sebagai ilmu kebal adalah
kalau orang yang mengamalkan aji tersebut sempurna, bila kena senjata tajam dan
peluru rasanya seperti kena titisan air.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI PAYUNG ALLOH -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Amalan Payung Allah adalah amalan untuk keselamatan
atau pageran badan. Amalan ini nampaknya memang sederhana, tetapi khasiatnya
sangat luar biasa. Amalan ini sangat penting untuk mereka yang sering bergelut
dengan dunia kekerasan.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI WA LAQAD -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Amalan Wa Laqad yang diambil dari surat saba’ ayat 10 mmpunyai khasiat
yang mengagumkan yaitu Untuk ajian dan Untuk kesaktian yang dapat membengkokkan
besi atau mematahkan baja.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI SAIFI ANGIN -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> atau Sapu Angin adalah suatu kedikdayaan yang dapat mempercepat seseorang
dalam perjalanan. Dengan aji Sapu Angin ini orang dapat menempuh jarak jauh
dalam waktu yang singkat, ibaratnya lebih cepat darai pesawat terbang. Aji ini
pula yang menjadikan orang seperti kijang atau burung srikatan dalam kecepatan
bergerak. Orang yang mempunyai aji sapu angin dan mengamalkan dengan baik dapat
meringankan tubuh sringan-ringannya, sehingga dapat lari cepat sekali. Dahulu
para wali songo selalu menggunakan aji sapu angin ini, khusunya bila diundang
untuk rapat di masjid demak.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI SUKET KALANJANA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Suket Kalanjana merupakan aji untuk melihat alam
ghaib, aji ini sangat kuno dan langka. Jarang orang yang memilikinya. aji Suket
Kalanjana ini bila diamalkan dengan baik akan bisa tahu alam ghaib, seperti
tahu ujudnya bangsa jin, setan dan sebagainya hanya saja syarat laku ilmu ini
sangat sukar, kecuali bagi orang-orang yang berbakat.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI PANGLIMUNAN -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Sangat jarang orang sakti yang memiliki aji Panglimunan. aji Panglimunan
adalah aji untuk menghilang atau untuk menutup suatu benda agar tidak nampak.
aji ini memang cukup berbahaya bila disalah gunakan.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI SENGGORO MACAN -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Senggoro Macan adalah suatu ilmu kedikdayaan yang
diambil dari nenek moyang dari daya kewibawaan binatang macan. apabila seekor
macan telah mengeluarkan aumnya maka calon mangsanya tidak akan berkutik. Untuk
dapat menguasai ilmu tidak mudah, siapa saja yang mempunyai ilmu ini akan
disegani oleh segenap manusia.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ILMU KARANG - </span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Orang yang memiliki ilmu ini akan ditakuti lawan, sebab bila sampai terkena
tanggannya menyebabkan kematian. apa yang tersentuh oleh tangan orang yang
menguasai Ilmu Karang akan lebur. Di Kalimantan ilmu ini disebut dengan
Pelebur. Persyaratan agar kita bisa memiliki ilmu yang langka ini tidaklah
mudah, sebab ilmu ini yang ditakuti oleh semua mahluk. Untuk mendapatkan dan
memiliki ilmu ini kita harus mampu menaklukkan berbagai cobaan dari diri kita
dan dari bangsa jin.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI MEGANANDA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji ini adalah suatu ilmu yang dapat menidurkan orang /lawan. keampuhan
ilmu sulit dicari tandingannya dari zaman nenek moyang hingga kini.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI KRESNA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Kresna ini untuk menjadikan tubuh seperti raksasa bila dilihat musuh .
Bila tidak dalam keadaan terancam keselamatan dirinya, tidak bisa aji yang satu
ini dikeluarkan. Sebab musuh akan menjadi gila kerana takut dengan
penglihatannya. Dalam pewayangan, yang memiliki aji ini hanyalah Prabu Dewa
Kresna.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI PENATASAN -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Orang yang menyimpan ilmu penatasan ini akan dapat melumpuhkan lawan tanpa
perlawanan. Sebab penatasan sejenis ilmu yang dapat melumpuhkan lawan dan
mematikan semua ilmu yamng dimilkilawan. orang yang memilki ilmu ini hanya
menggunakan lewat tangan atau mata. Tentunya dengan menggunakan jurus-jurus dan
ilmu-ilmu tersebut dialirkan pada tangan, atau kaki, mata. Akan tetapi dalam
penggunaan ilmu ini tidak bisa sembarangan. Kalau kita dalam keadaan terdesak
barulah ilmu bisa anda keluarkan, sebab jika tidak dalam keadaan yang
membahayakan keselamatan, dan ilmu digunakan dulu, maka musuh akan lumpuh
total. Persyaratan untuk mendapatkan ilmu ini juga tidak mudah dilaksanakan.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI TUGUMANIK JAYAKUSUMA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Kehebatan dan kegunaan ilmu ini hampir
menyerupai ilmu Pancasona, namun ilmu juga berbeda dengan dengan ilmu
Pancasona, jika ilmu Pancasona bisa hidup kembali bila potongan tubuhnya tidak
dikubur melalui sungai. akan tetapi ilmu Tugumanik Jayakusuma tidak akan mati
kalau belum waktunya.(kalau belum tuhan yang mematikan).<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI PANGUNCEN - </span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aji Panguncen ini salah satu ilmu yang digunakan para siswa perguruan
tenaga dalam. Sebab dengan ilmu ini musuh bila terkena akan terhenti
gerakannya. Dalam pengerakan ilmu ini kita harus mempunyai tenaga dalam yang
sudah sempurna.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI CIUNG WANARA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Dengan aji Ciung Wanara ini anda mampu mengalahkan
musuh yang sangat tinggi ilmunya. Bukan itu saja anda akan ditakuti segenap
binatang, baik binatang yang hidup didarat maupun yang hidup diair. Aji Ciung
Wanara juga dapat menundukkan bangsa jin dan bangsa makhluk ghaib lainnya.
Serta dapat menundukkan ilmu sesat seperti tenung, teluh dan santet.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI GEMBALA GENI -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Siapa yang memiliki aji Gembala Geni bila digunakan
maka bangsa jin akan terbakar. Disamping itu bisa digunakan untuk membakar
orang yang mempunyai sifat angkara murka. Persyaratan untuk dapat memiliki ilmu
Gembala Geni tidaklah ringan. Berbagai cobaan yang menggoda dada kita harus
mampu kita tundukkan. Bila kita masih bernafsu untuk menyombongkan suatu ilmu
seperti gembala Geni mengakibatkan diri kita terasa terbakar.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI KIDANG KUNING -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Orang yang memiliki ilmu satu ini dalam berjalan atau
dalam bepergian jauh dengan kecepatan yang luar biasa dan susah diikuti dengan
pandangan mata. Dalam dunia pesilatan ilmu ini disebut ilmu meringankan tubuh.
Dengan secepat kilat kita akan sampai pada tempat yang dituju.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI TINGGENGAN -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji Tinggengan ini kegunaannya sama dengan aji Panguncen. Bila orang yang
memiliki aji Tinggengan ini dalam menghadapi lawannya dialirkan lewat tangannya
hingga lawan yang terkena sentuhan tangannya tidak akan bergerak.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI WISA KIBLAT PAPAT -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> racun yang dikeluarkan binatang seperti ular, sangat
membahayakan bagi keselamatan orang yang digigitnya. Tapi bila orang orang yang
digigit ular dan binatang beracun lainnya mempunyai penangkalnya tidaklah hal
yang aneh. Anda bisa menangkal racun tersebut dengan menggunakan aji Kiblat
Papat.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI WISA BATHARI DURGA - </span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">adalah aji untuk menangkal racun ular
belang. Yang mana racun tersebut sangat ganas. Bila ada orang yang digigit ular
tersebut tidak segera diobati akan membawa pada kematian. Namun selama ini belum
ada obat yang dapat menangkal racun ular tersebut. Sebab racun tersebut
menjalar dengan cepat dalam aliran darah dan langsung menyerang jantung. Dalam
beberapa menit orang tersebut akan mati . Bila anda menguasai aji ini dengan
mudah menyembuhkannya.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI WISA SANG KALITAR PUTIH -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Orang yang memiliki aji Wisa Kalitar
Putih akan mampu menundukkan bisa racun ular sendok/cobra. Racun ular cobra
hampir sama dengan ular belang. Kekuatan racun ular cobra agak lambat menjalar
ke jantung.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI WISA WARIS KANJENG SINUHUN YOGYAKARTA</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> - Warisan ilmu sebenarnya jarang
diturunkan pada anaknya. Namun berhubung banyak masyarakat waktu zaman kerajaan
yang takut dengan racun ular ataupun racun kalajengking, maka ilmu diajarkan
pada masyarakat.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI PAMBUNGKEM SAWER (ULAR) -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji ini untuk melumpuhkan ular dengan
cara membungkam mulutnya agar tidak mengigit kita.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI BISA KALAJENGKING -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Binatang kalajengking juga mempunyai bisa yang kuat,
apalagi kalajengking yang berwarna biru. Untuk menangkal racun tersebut gunakan
mantra aji wisa kalajengking.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI SEMAR NANGIS -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> adalah ilmu pelet tingkat tinggi. Dalam pelaksanaan
puasa untuk dapat memilki ilmu ini, harus berpuasa selama 4 hari 4 malam,
kemudian dilanjutkan dengan pati geni semalam.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI SELASIH IRENG -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ilmu pelet yang sangat tepat bila digunakan pada anak
perempuan yang sombong / orang tuanya tidak menyukai anda.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI SEMAR KUNING -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Pengasihan Semar Kuning digunakan untuk perempuan
yang memutuskan hubungan cinta. Bila aji ini anda rapal maka perempuan yang
anda tuju akan menangis untuk meminta kembali bersatu. Jika anda tidak melayani
permintaan untuk kembali lagi dengannya bisa mengakibatkan gila.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI SILU JANGGAH -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Kegunaan ilmu ini untuk guna-guna pada seorang gadis
yang menjadi rebutan. Apabila gadis tersebut sudah takluk apada anda, jangan
dipermainkan cintanya.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI WIJAYAKUSUMA -</span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Aji ini sebenarnya milik raja-raja dizaman dahulu.
Sehingga banyak rakyat dijadikan selir. Anda bisa memiliki ilmu ini namun anda
harus mampu membahagiakan para isteri anda.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI DEWA MANIK - </span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aji Dewa Manik ini bila dirapal pada suatu perkumpulan, anda akan disenangi
orang yang berada di perkumpulan tersebut. Dan apabila dirapal seseorang pada
orang yang dikehendaki, maka anda akan dikasihi oleh orang tersebut.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI JARAN GOYANG - </span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ilmu pelet yang sudah sangat terkenal. Persyaratan
untuk memiliki ilmu ini tidaklah mudah. Sebab ilmu Jarang Goyang sangat ampuh
untuk mengguna-guna seorang gadis atau sebaliknya.<br />
</span><b><span style="color: #ff6600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AJI MENJANGAN PUTIH - </span></b><span style="color: #006600; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kegunaan dari ilmu ini sama dengan pengasihan lainnya.<br />
Ajian-ajian diatas adalah beberapa contoh saja dari begitu banyak ajian yang
diciptakan oleh nenek moyang kita. Dalam perkembangannya, ada ajian yang memang
sudah punah karena tidak diturunkan ke generasi selanjutnya dan masih banyak
juga yang masih exist bahkan telah dimodifikasi sedemikian rupa agar makin
ampuh.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac>nurul umamhttp://www.blogger.com/profile/16413462197922621975noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2094416338945961945.post-57280961271737542132011-10-27T06:24:00.000-07:002011-10-27T07:04:46.258-07:00SEJARAH WALI SONGO<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<h1>
Sejarah Sembilan Wali / Walisongo (wali9)</h1>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maret 03, 2009
oleh <u><span style="color: blue;">AR NURUL UMAM, S.Pd</span></u><br />
Tersimpan pada <u><span style="color: blue;">Sejarah dan BudayaTinggalkan
Komentar</span></u></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Walisongo”
berarti sembilan orang wali”</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang,
Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung
Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain
mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan
guru-murid</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maulana
Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri
adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel.
Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan
sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan
Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain,
kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mereka
tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di
tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur,
Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah
para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka
mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok
tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pesantren
Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa
itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara.
Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin
pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni
yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping
sejati kaum jelata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Era
Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara
untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam
di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan.
Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa,
juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara
langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Masing-masing
tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari
Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu
Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur”
hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa
yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maulana
Malik Ibrahim (1)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di
Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma
menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap
As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maulana
Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah
menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di
Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak
adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang
menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10
dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maulana
Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas
tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua
putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali
Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri
itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan
keluarganya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Beberapa
versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang
ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam
wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran
kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aktivitas
pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka
warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu
secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat
secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati
istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih
kerabat istrinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kakek Bantal
juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah
-kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu
mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis
ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat
belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini
terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Ampel
(2)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah
Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di
Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat
dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini
menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Beberapa
versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M
bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka
singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh
ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri
dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit
beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Ampel
menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia
dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya
adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer
arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya
kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah,
putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun
1475 M.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di Ampel
Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun
mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya.
Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang
sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para
santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian
disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Ampel
menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan
pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah
yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh
madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman
keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Ampel
diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat
Masjid Ampel, Surabaya.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Giri
(3)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir
di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka
Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang
oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke
laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi
versi Meinsma).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ayahnya
adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak
berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh
karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra
Pasai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Giri
kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden
Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa
cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan
Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pesantrennya
tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga
sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit -konon karena khawatir
Sunan Giri mencetuskan pemberontakan- memberi keleluasaan padanya untuk mengatur
pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat
kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri
juga disebut sebagai Prabu Satmata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Giri Kedaton
tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden
Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai
penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam
Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga
sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Giri Kedaton
bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari,
dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada
Abad 18.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Para santri
pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai
pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara.
Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah
murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam
keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih.
Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya
seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan
cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending
Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Bonang
(4)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama
kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang
perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Kudus
banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah
tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara
berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya
setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang
kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Cara Sunan
Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu
dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara,
gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah
wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Suatu waktu,
ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk
itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman
masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi
setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">yang berarti
“sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih
menolak untuk menyembelih sapi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Kudus
juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara
berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah
pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan
Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bukan hanya
berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga
pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak,
di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya
Penangsang.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan
Kalijaga (5)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir
sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban
-keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya
Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nama kecil
Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan
seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat
beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Masyarakat
Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon.
Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan
Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk
berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut
istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya
sebagai “penghulu suci” kesultanan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Masa hidup
Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia
mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak,
Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546
serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia
ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak.
Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid
adalah kreasi Sunan Kalijaga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam
dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan
Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi
panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai
sarana untuk berdakwah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ia sangat
toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika
diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti
sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami,
dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka ajaran
Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni
ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah
pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon
wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua
beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Metode
dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam
melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura,
Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga
dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Gunung
Jati (6)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya
adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj,
lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi
Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Semua itu
hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun
1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah
Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar
Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Syarif
Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir.
Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro
Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon
yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan
demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin
pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran
untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau
Priangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam
berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga
mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang
menghubungkan antar wilayah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bersama
putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke
Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah
Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada usia 89
tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah.
Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan
Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan
di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota
Cirebon dari arah barat.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Drajat
(7)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara
dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin
ini lahir pada tahun 1470 M</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Drajat
mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik,
melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jelog
–pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan
Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem
Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam
pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan
tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya
mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka ia
menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat
pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Drajat
juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok
pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Kudus
(8)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik
Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah
salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di
Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Kudus
banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah
tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara
berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya
setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang
kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk
teguh-menunjuknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Cara Sunan
Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu
dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara,
gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha.
Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Suatu waktu,
ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk
itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman
masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi
setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang
berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus,
masih menolak untuk menyembelih sapi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Kudus
juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara
berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah
pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan
Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bukan hanya
berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga
pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak,
di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya
Penangsang.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Muria
(9)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana
Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria
diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke
utara kota Kudus</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gaya
berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda
dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan
jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bergaul
dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok
tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sunan Muria
seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan
Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai
masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat
diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara,
Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat
seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.</span></div>nurul umamhttp://www.blogger.com/profile/16413462197922621975noreply@blogger.com0